• Breaking News

    Mengarungi Samudra

    Tuesday, March 29, 2016

    Status Penuh Tanya Nakhoda Peter di FB sebelum Kapal Disandera Abu Sayyaf


    Jakarta - Peter Tonsen Barahama (31), nakhoda tug boat Brahma 12 yang menarik kapal Anand 12 berisi 7.000 ton batubara, terbilang aktif di media sosial. Tiga hari sebelum kapal dibajak dalam perjalanan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Sulu, Filipina, dia memposting beberapa status.

    Di bawah ini adalah postingan terakhir Peter:

    Sinyal mulai memudar
    Sama seperti ...? hmmm.
    Jumat sudah roaming,,artix mahal untuk komunikasi 
    Dan juga sama seperti ... ? Hmmm.

    Postingan tersebut diupload pada pukul 11.03 PM tanggal 23 Maret 2016. Tak ada keterangan lokasi. 

    Pukul 17.44 PM, Peter kembali menuliskan status dan memajang 2 foto. "Bila malam telah tiba. Ku tanya bulan kemana kau pergi," tulisnya. Lokasi di Maratua Island, Derawan, Kaltim.

    Juga ada postingan lain di hari itu. Hanya saja tidak ada keterangan lokasi. Alumnus Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta ini menulis "Mengapa ada sang hitam, bila putih menyenangkan?"

    Tak dinyana, pada 26 Maret atau 3 hari setelah setelah menulis status-status itu, kapal yang dinakhodai Peter dibajak kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. Informasi yang lain menyebut Peter sempat memposting pesan di grup FB pelaut bahwa kapalnya dibajak sehingga kabar pembajakan itu pun menyebar.

    Komplotan penyandera meminta tebusan 50 juta peso Filipina atau sekitar Rp 15 miliar. Mereka dua kali menghubungi pemilik kapal pada 26 Maret. Pembajak melepas kapal penarik Brahma 12 di Tawi-tawi sedangkan 10 ABK dan Anand 12 yang bermuatan batubara hingga kini belum diketahui posisinya.

    Diperkirakan, 10 ABK dibawa oleh kelompok Abu Sayyaf cs ke Pulau Basilan atau Sulu dengan boat. Selain Peter, 9 WNI yang turut disandera adalah:

    1. Wendi Raknadian asal Padang Sumatera Barat.
    2. Julian Philip asal Tondang Utara, Minahasa.
    3. Alvian Elvis Peti asal Priok Jakarta Utara.
    4.  Mahmud asal Banjarmasin Kalimantan Selatan.
    5. Surian Syah asal Kendari Sulawesi Tenggara.
    6. Surianto asal Gilireng Wajo Sulawesi Selatan.
    7. Wawan Saputra asal Malili Palopo.
    8. Bayu Oktavianto asal Delanggu Klaten. 
    9. Rinaldi asal Makassar.

    Pemerintah Indonesia berupaya keras agar 10 WNI yang disandera bisa dilepaskan. Kemlu, Polri, dan pihak-pihak terkait terus berkoordinasi. Hingga saat ini belum ada kepastian posisi dan nasib ABK tug boat tersebut.

    Sumber Berita News Detik.com  http://goo.gl/kw1nL8

    No comments:

    CARI TIKET

    Beauty

    Travel